Bagaimana Tebu Diolah Menjadi Gula Pasir di Pabrik PT RMI

Rejoso Manis Indo, 08 September 2022 | Penulis : Muhamad Devi Riswandi
Bagaimana Tebu Diolah Menjadi Gula Pasir di Pabrik PT RMI
Tebu ditumpahkan dengan mesin tipper untuk selanjutnya dikirim ke Stasiun Penggilingan (Milling House).

Industri gula berbahan baku tebu sejatinya telah ada di Indonesia sejak awal abad ke-19. Tapi hingga kini, tidak sedikit orang yang belum memahami bagaimana bahan pokok yang kita konsumsi setiap hari itu diproduksi.

Sebenarnya, proses produksi gula kristal putih yang lebih populer disebut gula pasir itu secara umum tidak jauh berbeda antara pabrik satu dengan yang lain. Hanya saja, di pabrik PT Rejoso Manis Indo (RMI) proses itu dilakukan dengan seperangkat mesin canggih dari generasi mutakhir. 

Permesinan mutakhir itu berujung pada gula pasir bermutu tinggi. Lebih dari itu, kapasitas produksi juga tinggi, biaya produksi lebih efisien, rendemen lebih optimal, dan operasinya ramah lingkungan.

Berikut ini simpul-simpul utama dalam alur produksi tebu menjadi gula pasir di pabrik gula milik PT RMI yang terletak di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 


Jus Tebu

Pertama-tama tebu masuk ke mesin pencacah (cutter). Pada fase ini, batang-batang tebu panjang dari pemanenan di kebun akan terpotong-potong hingga ukuran yang lebih pendek. Pencacahan ini akan membuat batang menjadi lebih mudah diproses pada tahap selanjutnya, yaitu penumbukan. 

Batang-batang tebu pendek ditumbuk (hammer) lalu dihancurkan dengan mesin shredder sehingga menjadi serat-serat tebu halus. Pada proses ini, cairan pada tebu sudah banyak yang keluar. 

Tebu yang telah hancur menjadi serat-serat kecil itu bergerak ke mesin pemeras. Prinsip kerja mesin pemeras adalah dengan memasukkan serat-serat tebu itu ke dua silinder yang berputar dan saling berhimpitan. Batang tebu yang telah hancur akan melewati dua silinder dan terjepit di antara keduanya sehingga terjadi proses pemerasan. 

Di pabrik milik PT RMI, proses pemerasan ini terjadi di lima tahapan, sehingga jus tebu atau sirup tebu terekstrak maksimal. Proses ini menghasilkan nira atau jus atau sirup tebu yang zat gula tebunya masih bercampur dengan zat lain (terutama air). 

Di sisi lain, dari proses ini juga akan dihasilkan limbah berupa sepah tebu (bagas), yaitu ampas tebu yang hampir tidak ada lagi kandungan zat cair dan gulanya.


Evaporasi

Selanjutnya, sirup tebu memasuki proses evaporasi atau proses penguapan di mesin boiler. Pada fase ini, kandungan air akan menguap dan menyisakan sari tebu yang kental. 


Pengayakan

Proses selanjutnya adalah pengayakan. Sari tebu masuk pada satu wadah menyerupai tabung yang kemudian diputar sedemikian rupa berdasarkan hukum sentrifugal. Melalui proses ini, terjadi pemisahan antara gula murni padat dengan zat gula cair yang masih ada. Pada proses ini, dihasilkan juga produk sampingan berupa molase atau biasa disebut tetes tebu. 


Pengristalan

Mendekati fase akhir proses pembuatan gula pasir adalah proses pengristalan. Pada fase ini, sari tebu murni ditaburi tepung yang dinamai dengan tepung bibit gula. Proses kristalisasi sebenarnya berlangsung dalam beberapa tahapan yang intinya merupakan proses menjadikan sari tebu murni kental menjadi gula kristal. 

Setelah proses pengkristalan, tibalah fase akhir, yaitu penghancuran gula dalam bentuk kristal menjadi butiran kristal kecil. Hasil berupa butiran-butiran gula kristal yang siap dikemas dan didistribusikan. *