Ragam Peluang Usaha sejak PG RMI Hadir
Dana sebesar Rp 3,42 triliun telah dikeluarkan untuk Pabrik Gula (PG) PT Rejoso Manis Indo (RMI). Dengan investasi sebesar itu, banyak peluang usaha tercipta sejak pabrik yang berdiri di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, ini mulai beroperasi tahun 2019.
Dampak langsung di sektor pertanian dan perkebunan jelas, kehadiran RMI terus mendorong pembukaan lahan tebu baru. Ini berarti bertambahnya peluang usaha di sektor pertanian. Data menunjukkan, saat PG RMI mulai beroperasi pada tahun 2019, jumlah mereka 300 orang. Lalu meningkat menjadi 893 orang pada tahun 2020, menjadi 998 orang, dan diproyeksikan menjadi 1.200 orang pada musim giling tahun 2022.
Namun kehadiran RMI tidak hanya memperluas peluang usaha di sektor pertanian. Warga di sekitar pabrik seluas 25 hektar itu dapat membuka beragam usaha kecil dan menengah (UMKM), salah satunya adalah Warung Tebu. Warung Tebu adalah sebutan untuk warung-warung warga sekitar pabrik yang beroperasi di dalam pabrik.
RMI memang sengaja memfasilitasi warga sekitar untuk membuka usaha yang menjajakan beragam kebutuhan sopir, kenek, bahkan pegawai RMI.
Saat ini, tercatat telah ada 167 warga yang membuka warung tebu di lokasi khusus di dalam pabrik. Warung-warung itu melayani pembeli selama 24 jam, baik pada musim giling maupun pada musim melting raw sugar.
Pada musim giling tahun 2019-2021, warung-warung UMKM itu telah melayani 228.179 sopir truk yang mengirim tebu ke PG RMI. Total transaksi yang berhasil mereka bukukan tercatat mencapai Rp 11,4 miliar.
Pada musim melting raw sugar tahun 2019-2021, total transaksi antara sopir truk (5.732 truk) dengan warung UMKM tercatat Rp 286,6 juta.
Warung-warung UMKM juga mendapatkan penghasilan saat operasional pengangkutan produk gula dan turunannya (molasse, bagasse, milass). Pada tahun 2019-2021, tercatat 16.252 truk melakukan pengangkutan tersebut dan transaksi antara sopir-sopirnya dengan warung UMKM mencapai Rp 812,6 juta.
Warung-warung rakyat juga bermunculan di luar area pabrik, terutama di tepi jalan-jalan yang dilewati kendaraan-kendaraan menuju dan keluar dari PG RMI. Begitu juga dengan warung-warung baru dan para pedagang asongan di sekitar area parkir di Brongkos, jumlahnya terus bertambah.
Selain bisnis kuliner, peluang usaha yang bisa dimanfaatkan warga Blitar dan sekitarnya adalah penyediaan jasa perawatan bagi PG RMI: perawatan gedung, perawatan mesin, dan lain-lain. Sejauh ini, sejak tahun 2019 hingga 2021, PG RMI telah mengeluarkan dana Rp 747,9 miliar untuk mendapatkan jasa yang disediakan oleh UMKM setempat itu.
Usaha-usaha jenis lain diperkirakan bakal terus bermunculan di masa-masa mendatang seiring semakin berkembangnya pabrik gula berbasis tebu rakyat ini. *