Manajemen Arus Truk Keluar Masuk PG RMI
Selama musim giling, kurang lebih 1.200 truk tebu masuk ke Pabrik Gula (PG) PT Rejoso Manis Indo (RMI) setiap hari. Truk-truk petani itu datang sepanjang waktu, selama 24 jam, sesuai jam operasional pabrik sepanjang 24 jam sehari. Dengan demikian, rata-rata ada 50 truk per jamnya atau 1 truk per menitnya.
Kadang kemacetan lalu lintas tak bisa dihindari. Bukan saja karena banyaknya jumlah truk yang datang bersamaan pada jam-jam tertentu (biasanya sore dan malam), tapi juga karena truk yang mogok di jalan, misalnya karena asnya patah atau bannya pecah.
Namun insiden seperti itu bukan masalah besar karena PT RMI telah mengantisipasinya. Alat berat berupa alat berupa loader selalu disiagakan, sehingga kapan saja bisa segera dikirim ke lokasi untuk menggeser truk yang mogok ke tepi jalan.
Truk yang mogok kadang ditepikan oleh tim koperasi (mitra PT RMI) yang bersiaga di jalan. Mereka memakai alat sederhana, misalnya tali yang dihubungkan ke truk lain. Jika hal itu tidak dimungkinkan, barulah mereka meminta RMI untuk mengirimkan loader ke lokasi.
Dulu, banyaknya jumlah truk tebu pernah membuat macet lalu lintas sepanjang puluhan kilometer. Sejak tahun 2022, secara keseluruhan, kondisinya jauh lebih baik. Kemacetan tidak terjadi lagi karena beberapa perbaikan manajemen arus telah dilakukan.
Pertama, lahan parkir. Hingga tahun 2021 PG RMI belum memiliki lahan parkir untuk truk-truk yang antre menunggu giliran masuk pabrik. Tahun 2022, lahan itu sudah tersedia di dua tempat di Brongkos.
Kedua, jumlah pengatur lalu lintas truk ke dan dari pabrik saat ini lebih banyak. Dulu hanya 28 orang, sekarang 69 orang. Mereka bekerja 24 jam penuh secara bergantian (shift).
Ketiga, para pengatur arus truk itu disebar di beberapa lokasi dengan pola koordinasi yang telah ditata rapi. Ada yang di lokasi pabrik, ada yang di jalan. Mereka berkomunikasi satu sama lain untuk memastikan tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu titik. Jika area parkir pabrik longgar, truk-truk bisa langsung masuk. Jika area pabrik penuh, truk-truk yang datang dikondisikan agar parkir dulu di Brongkos.
Keempat, PG RMI memiliki sejumlah pos pantau (checkpoint) yang tersebar di tempat-tempat strategis. Para petugas di pos-pos ini melayani pendaftaran truk tebu yang akan masuk ke pabrik. Mereka merekam data-data pendaftaran itu dengan tablet yang terkoneksi melalui internet ke server pabrik sehingga jumlah truk yang hendak masuk pabrik bisa dipantau secara real time. (*)