Kualitas Tebu Terbaik, Pengaruhi Produktifitas Gula

Rejoso Manis Indo, 16 February 2023 | Penulis : Dinar
Kualitas Tebu Terbaik, Pengaruhi Produktifitas Gula
Aktifitas Drone Spary Tim Onfarm PT. RMI
RMI - Hallo sobat RMI, pastinya sudah tidak asing bukan mendengar tanaman yang dapat tumbuh di daerah iklim ini? tentu saja si manis tebu. Produk olahan tebu dapat dikonsumsi oleh khalayak dan telah melalui proses yang sangat panjang dari petani ke pihak pabrik ke distributor sampai ke konsumen. Olahan tebu yang dihasilkan tentu harus dalam pengawasan yang ketat termasuk memelihara tebu agar lebih produktif. 

Tebu yang baik dan berkualitas dapat meningkatkan produktivitas gula. Dengan meningkatnya produktifitas gula, hal ini juga menjadi salah satu strategis nasional untuk mendukung program pemerintah dalam "Swasembada Gula".

Produktivitas gula yang tinggi dapat dicapai melalui peningkatan produktivitas tebu atau rendemen. Ketersediaan VUB tebu berpotensi rendemen tinggi dan teknologi pendukungnya perlu terus diupayakan. Produktivitas gula yang tinggi dapat dicapai dengan cara memaksimalkan produksi sukrosa sebagai hasil fotosintesis di daun dan peningkatan partisi sukrosa ke jaringan parenkim batang maksimal. Produktivitas tanaman yang tinggi memerlukan dukungan kapasitas source dan sink. Kekuatan sink tanaman tebu cukup tinggi dan dapat berpengaruh pada laju fotosintesis daun.

Kondisi source dan sink yang optimal dan memiliki kapasitas tinggi dapat diperoleh melalui pengelolaan hara yang tepat. Nitrogen memiliki peran penting dalam mendukung produksi tebu karena fungsinya dalam pembentukan klorofil, organ daun, batang, anakan dan akar, serta berbagai enzim. Nitrogen (N) merupakan hara makro primer yang penting untuk berbagai tanaman.Biosintesis protein membutuhkan N, dan juga P, K, S, Mg, Mn, Zn, dan B (Amberger, 1975). 

Serapan N tanaman tebu dipengarui tipe tanaman, genotif, umur, dan aklumulasi biomas.Kekurangan N dapat menyebabkan pembentukan anakan terbatas dan perkembangan batang terganggu sehingga dapat menyebabkan penurunan produktivitas tebu. Budidaya tebu di Indonesia saat ini lebih dominan pada lahan sub-optimal, sehingga banyak areal tebu memiliki status N rendah hingga sangat rendah
 

Sumber: http://balittas.litbang.pertanian.go.id/